Ini
adalah sebuah kisah nyata yang saya dengar ketika berpergian ke pinggiran
daerah Jambi (dimana saya tinggal) dengan seorang supir truk. Perjalanannya
membutuhkan beberapa jam jadi kita bercakap-cakap di dalam truk. Dia membagikan
sebuah cerita hidupnya yang luar biasa dan mengerikan. Namanya adalah Idris.
Ini adalah pengalaman hidupnya:
Idris
telah mengemudi bertahun-tahun dan dia telah mendapatkan izin mengemudi truk
besar. Di Negara kami izin mengemudinya adalah B2. Dia orang yang beriman pada
Tuhan dan menggunakan waktu luangnya untuk berdoa. Dia bekerja dengan baik dan
dapat dipercaya sehingga temannya merekomendasikan dia untuk bekerja di sebuah
proyek di tempat terpencil tetapi gajinya jauh lebih besar.
Karena
Idris dapat dipercaya dan bekerja dengan baik, bos dari proyek menyuruhnya
untuk mengendarai langsung truk baru menuju ke camp dimana proyek sedang
dikerjakan. Dalam perjalanannya menuju ke tujuan, dia melihat sebuah warung
kecil terbuat dari kayu di tepi jalan. Dia memutuskan untuk berhenti untuk
minum kopi. Pemilik took menyuguhi kopi dan bertanya kemana dia akan pergi.
Idris menjawab tentang tujuan yang ingin dia kunjungi. Pemilik toko
memperingatkan bahwa tempat itu angker. Idris merasa sedikit takut dan dengan
cepat menghabiskan kopinya. Setelah membayar untuk kopinya dia berjalan keluar
dari warung. Ketika dia sedang berjalan keluar, pemilik toko berkata,”Ketika
kamu dalam kesulitan, berdoa pada Tuhan, iman mu akan menyelamatkanmu.”
Idris
berkendara beberapa kilometer dan menyadari bahwa rokoknya sisa satu batang di
dalam kotak. Jadi dia memutuskan untuk kembali ke warung tadi. Akan tetapi,
warung yang terbuat dari kayu tadi sudah tidak ada laig. Dia sama sekali tidak
bisa menemukannya.
Merasa
bingung, Idris berkendara ke tujuannya, sebuah camp dimana proyek kayu sedang
dikerjakan. Sesampainya di camp, dia telah mendengar beberapa cerita yang
mengerikan tentang hantu dan manusia kanibal di area tersebut. Satu dari cerita
itu adalah tidak ada wanita selain tukang masak. Suatu hari seorang pekerja
memberitahu teman-temannya bahwa dia melihat seorang wanita cantik di dekat
camp. Tidak ada satupun yang percaya padanya. Beberapa hari kemudian dia
menghilang. Para pekerja percaya bahwa temannya itu mengikuti “wanita” yang
merupakan hantu.
Beberapa
hari kemudian ketika Idris sedang melewati hutan, dia kebelet untuk buang air
kecil. Jadi dia keluar dari truk dan mencari tempat untuk buang air kecil. Dia
sangat terkejut ketika dia melihat seekor harimau Sumatra yang membuatnya
kencing di celana. Dia berlari seperti orang gila kembali ke dalam truk.
Suatu
hari Idris disuruh untuk menjelajahi tempat baru yang terpencil di hutan.
Setelah berkendara jauh dari camp, Idris tersesat. Dia mencoba mencari jalan
pulang ke camp. Tiba-tiba truknya mogok dan mesin tidak dapat dinyalakan. Dia
mencoba menggunakan radio di truk tetapi tidak bisa mencapai teman-temannya.
Dia mulai merasa ketakutan karena dia di tengah-tengah tempat yang dia tidak
tahu.
Idris
menunggu beberapa menit mencoba untuk menenangkan dirinya. Tiba-tiba dia merasa
dia melihat sesuatu yang lewat. Sesuatu itu berwarna putih. Dia merinding.
Merinding itu menjadi lebih berat ketika dia mendengar suara tangisan wanita
yang membuatnya teringat pada cerita yang temannya ceritakan padanya. Dia
merasa sangat ketakutan dan tidak tahu harus melakukan apa. Dia mencoba
menenangkan dirinya lagi dan dia teringat perkataan pemilik toko. Idris
kemudian memejamkan matanya dan berdoa. Dia berdoa kepada Tuhan untuk
menolongnya..
Tiba-tiba
seekor harimau putih keluar tak tahu dari mana dan mengaum. Idris membuka
matanya. Yang anehnya dia tidak takut sama sekali. Tangan kanannya mencoba
meraih kunci mobil dan menyalakan mesinnya. Mesinnya hidup! Harimau putih itu
mengaum kembali seakan-akan menyuruh Idris untuk mengikutinya. Idris
mengikutinya beberapa jam dan akhirnya dia melihat jalan lurus. Harimau putih
itu berlari sangat kencang seperti petir. Idris tidak bisa mengikuti harimau
putih itu. Harimau putih itu hilang! Kemudian dia memutuskan untuk mengikuti
jalan lurus itu. Tidak jauh dia melihat cahaya-cahaya dari camp.
Teman-temannya
terkejut melihat Idris yang berhasil keluar dari hutan karena banyak kasus
dimana pekerja yang tidak dapat menemukan jalan pulang sampai mereka ditemukan
pekerja lain. Dan setiap kali ketika perkerja yang tersesat ditemukan, wajah
mereka pucat pasih. Teman Idris menyuguhinya kopi dan bercerita tentang
bagaimana dia keluar dari hutan. Idris berbagi tentang bagaimana dia keluar
dari hutan dan tentang warung kecil yang terbuat dari kayu. Barulah dia ketahui
bahwa tempat dimana warung kecil itu berada adalah tempat dimana seorang bijak
dan beriman dikuburkan.
Keesokan
harinya, Idris memutuskan untuk mengunjungi kuburan itu untuk mengucapkan
terima kasih karena kata-katanya telah menyelamatkan dia.
Author : Anfransen Wijaya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------