Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

Wednesday, July 24, 2013

#083 Istri Yang Selalu Ingin Lebih



Istri: papah lihat itu tetangga kita, tadi beli kulkas yang 4 pintu!

Hanya Untuk Tujuan Ilustrasi

Suami: iya terus mengapa Istriku?

Istri: jangan kalah dong papah, kelak kita mesti beli yg 6 pintu.

Suami: iya kelak beli mah kelak.

Istri: terus tempo hari bu diah beli mobil 2 pah.

Suami: mengapa lagi mamah ? Ingin mobil lagi?

Istri: iya dong pah pokoknya jangan kalah. tetangga beli kulkas 4 pintu, kita beli yg 6 pintu. tetangga beli mobil 2, kita beli mobil 3.

Suami: memang harus gitu mah? tetangga beli 2 mobil, kita mesti 3. tetangga beli kulkas 4
pintu, kita mesti 6 pintu. bermakna jika tetangga punya Istri 2, papah harus punya 3 Istri?

Istri: langkahin dulu mayat gua!


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






Saturday, July 20, 2013

#071 Apai Gumok Dan Penyihir



Pernah ada seorang lelaki bernama Apai Gumok, yang mempunyai arti “Orang Gemuk”. Apai Gumok dan istrinya, yang juga gemuk, tinggal di sebuah desa dekat sungai. Sayangnya, istri Apai Gumok adalah seorang pemarah, tapi dia punya alasan untuk jadi seperti itu. suaminya bukanlah pemburu yang hebat. Dia sering pulang ke rumah setelah berburu seharian dengan hanya seekor burung kecil. Dan dia juga bukan nelayan yang hebat juga karena dia biasanya menangkap hanya ikan-ikan kecil. Semua warga desa menertawai Apai Gumok, dan istrinya selalu berteriak padanya karena dia tidak pernah membawa makanan yang cukup untuk dimakan.


Suatu hari ketika dia sedang keluar berburu di hutan, Apai Gumok bertemu seorang penyihir wanita. Dia mencoba untuk melarikan diri, dia berlari ke segala arah, tapi kemana pun dia berlari, dia melihat penyihir itu lagi. Penyihir yang sangat menakutkan. Dia mempunyai rambut panjang yang kotor, kuku panjang yang kotor, dan gigi yang rusak.

Ketika Apai Gumok lelah berlari, dia berkata pada si penyihir. “Kenapa kamu mengikutiku?” dia bertanya.

Si penyihir tertawa, “aku ingin membantumu, Apai Gumok. Aku ingin membuatmu seorang yang kaya dan berkuasa. Aku ingin kamu untuk mendapat hormat dari para warga desa sehingga mereka tidak akan menertawakanmu lagi.”

Apai Gumok sangat sulit mempercayai kupingnya. “Tapi kamu tidak akan membantuku hanya dari kebaikan hatimu,” dia berkata. “Apa yang kamu inginkan?”

Lagi, si penyihir tertawa. Tawa itu adalah tawa jahat. “Sederhana,” dia berkata. “Ketika kamu kaya, berkuasa dan dihormati, aku ingin kau menikahiku.”

“Tapi aku sudah menikah,” kata Apai Gumok.

“Tidak masalah,” kata penyihir, “aku akan mengubah istrimu menjadi babi berwarna pink dengan bintik hitam di kepalanya. Kemudian kamu bisa menjadi pemburu terkenal dan menikahiku.”

Apai Gumok ingin menjadi kaya dan dihormati. Dia juga ingin menjadi pemburu yang terkenal. Dan istrinya juga tidak begitu baik padanya. Tetapi juga, penyihir itu membuatnya takut, dan dia tidak mau menikahi wanita yang begitu kotor. Dia berlari kembali ke desa.

“Dimana kamu, istriku?” dia berteriak ketika dia sampai di rumah.

“Oink.”

“Istriku?” dia memanggil lagi.

“Oink.”

Di dalam rumah ada seekor babi berwarna pink dengan bintik hitam di kepalanya! Dari hari itu, tidak ada yang melihat istri Apai Gumok. Dia mengatakan istrinya telah pergi ke desa lain untuk mengunjungi bibinya. Mereka semua juga memperhatikan teman barunya karena babi kecil itu mengikutinya kemana saja.

Tak lama hal aneh mulai terjadi pada Apai Gumok. Dia menjadi pemburu yang hebat dan juga seorang nelayan yang hebat. Tidak lama, dia menjadi terkenal sebagai pemburu terhebat di desa. Kemudian suatu hari dia menemukan emas di bawah rumahnya, dan Apai Gumok menjadi kaya.

Satu bulan kemudian, Apai Gumok bertemu dengan penyihir di hutan.

“Kita harus menikah secepatnya,” dia berkata.

Tapi Apai Gumok mencoba membuat alasan-alasan.

Akhirnya si penyihir memaksa. “Aku telah menunggu lama, Apai Gumok.”

“Kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, dan sekarang kamu harus memberikan apa yang aku inginkan. Aku ingin seorang suami.”

Apai Gumok melihat ke penyihir, dan kemudian dia melihat ke bawah ke si babi.

“Satu istri cukup,” dia berkata. “Aku tidak mau istri lagi.”

Pada saat itu, si babi menjerit dan si penyihir berteriak. Mereka berdua sangat marah. Apai Gumok tidak tahu harus berbuat apa. Yang dia bisa pikirkan hanya berenang di sungai.

“Lihat,” dia berkata, “kenapa kita tidak pergi berenang di sungai? Kita bisa membicarakan soal pernikahan nanti.”

Ide itu sepertinya menyenangkan si penyihir dan si babi, jadi pergilah mereka. Ketika mereka telah berenang ke bagian terdalam dari sungai, Apai Gumok memegang kuping si penyihir dan menahan kepalanya di bawah air. Dalam beberapa menit dia tenggelam dan mati. Apai Gumok berenang kembali ke pinggiran berpikir masalahnya sudah selesai.

“Suamiku, kamu akhirnya di sini,” kata sebuah suara yang tidak asing.

Istri Apai Gumok berdiri di air dangkal. Babi kecil berwarna pink tidak tampak lagi. Apai Gumok merasa lega. Dia melihat istrinya yang gemuk dan berpikir begitu cantik dan bersihnya dia. Bersama mereka berjalan kembali ke desa dimana mereka kemudian hidup bahagia selamanya.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







Saturday, July 6, 2013

#053 Cerita Sapu Lidi



Pernah ada penduduk desa yang baik dan sederhana, yang merupakan ayah dari empat anak laki-laki. Dia menjaga anak-anaknya dengan baik, dan bekerja keras supaya merka semua bisa hidup baik dan bahagia, dengan berkecukupan untuk makan tiap hari, dan punya rumah yang nyaman untuk tinggal. Anak-anaknya punya hidup yang baik karena ayah mereka yang baik.

Penduduk desa yang baik ini, yang bernama Astina, senang membaca cerita-cerita suci di Bali. Setiap malam setelah pekerjaannya selesai dan semua anak-anaknya telah diberi makan dan diantar tidur, Astina mengambil cerita-ceritanya dan membacanya sampai dia merasa capai dan pergi tidur sendirian. Dia percaya dalam pengajaran dari cerita-cerita suci itu, dan mencoba mengerti dan mengikuti mereka. Supaya dia bisa menjalankan hidup yang lebih baik.

Akan tetapi, keempat anak Astina tidak seperti dia. Mereka tidak mengikuti kelakuan ayahnya yang baik. Setiap hari anak-anaknya bertengkar satu sama lain atau dengan tetangga, dan membuat begitu banyak masalah di dalam desa mereka. Ini menekan Astina berat sekali, dan dia menghabiskan banyak malam berfikir bagaimana mengubah anak-anak laki-lakinya. Dalam malam-malam ini Astina juga membaca lebih banyak buku suci Bali, berharap untuk mempelajari cara untuk mengatasi masalah dan menghentikan anak-anaknya bertengkar dari buku itu.

Suatu malam, keempat anaknya benar-benar sangat nakal, dan Astina harus mendengarkan keluhan-keluhan dari beberapa tetangga dalam perjalanan pulangnya ke rumah setelah seharian kerja keras di ladang.

Astina memutuskan itulah waktu yang tepat untuk memanggil anak-anaknya bersama dan untuk membicarakan secara serius kepada mereka. Astina menyuruh anak-anaknya untuk duduk. Kemudian dia pergi ke dapur dan membawa sapu lidi, yang terbuah dari urat daun kelapa yang kuat.


Astina berkata pada anak-anaknya, “tolong ambil sapu ini dan coba untuk mematahkannya.”

Anak bungsu mencoba dulu, tapi dia tidak bisa mematahkan sapu yang kuat itu, karena lidi diikat dengan sangat kuat bersama. Kemudian anak ke tiga mencoba dan gagal juga. Kemudian anak ke dua dan anak tertua, tapi tidak ada yang bisa mematahkan sapu.

“Sekarang,” kata ayah mereka. “Aku akan menunjukkan kalian sesuatu.”

Dia melepaskan ikatan pada sapu dan lidi jatuh ke lantai. Dia mengambil mereka satu per satu dan mematahkan mereka dengan mudah.

“Lidi-lidi dari sapu ini mudah sekali dipatahkan ketika mereka tidak diikat bersama dalam satu ikat,” ayah yang baik itu memberitahukan anak-anaknya.

“Kita juga sama, anak-anakku. Satu per satu, kita bisa dipatahkan, tapi ketika kita bersama kita kuat. Kalau kita tinggal sebagai satu keluarga, kita akan bahagia. Marilah kita hidup dalam satu kesatuan dan menjadi seperti sapu ini- dekat satu sama lain, kuat dan bahagia.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------