Showing posts with label Fiksi. Show all posts
Showing posts with label Fiksi. Show all posts

Saturday, July 27, 2013

#090 Benar-Benar Tak Tertahankan Bagi Wanita



Menemukan sebuah botol di pantai, Jake membuka sumbatnya dan membebaskan sebuah jin.

“Ah, sekarang kamu punya tiga permintaan,” kata jin itu.

“Bagus!” balas Jake. “Pertama aku ingin satu milyar dolar.”

Poof! Ada sinar, dan secarik kertas dengan nomor akun bank Swiss keluar di tangan Jake.

“Kemudian, aku mau Ferrari.”

Poof! Ada sinar lagi dan sebuah Ferrari yang bersinar terparkir di sebelahnya.

“Akhirnya,” Kata Jake. “Aku mau menjadi tak tertahankan bagi wanita-wanita.”


Poof! Ada lagi sinar yang membutakan, dan Jake berubah menjadi sekotak cokelat.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Tuesday, July 23, 2013

#080 Siapa Yang Mengerjakan Pekerjaan Rumah Patrick ?



Patrick tidak pernah mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) nya. “Terlalu membosankan,” katanya. Malahan dia bermain baseball dan juga bola basket.

Gurunya berbicara padanya, “Patrick! Kerjakan tugasmu atau kamu tidak akan belajar satu hal pun.”

Dan benarl terkadang dia merasa seperti orang bodoh di dalam kelas. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Dia benci PR. Kemudian suatu hari, kucingnya sedang bermain dengan sebuah boneka dan dia merebutnya. Dia terkejut, ternyata itu bukanlah boneka, tapi manusia dengan ukuran yang kecil. Dia mempunyai baju wol dengan celana panjang model dulu dan sebuah topi yang tinggi seperti topi penyihir. Itu adalah seorang peri.


Dia berteriak, “selamatkan aku! Jangan berikan aku kembali pada kucing itu. Aku akan mengabulkan satu permintaanmu, aku berjanji padamu.”

Patrick tidak bisa percaya betapa beruntungnya dia! Itu adalah jawaban dari semua masalahnya. Jadi dia berkata, “hanya jika kamu bisa mengerjakan PR ku sampai akhir semester, itu 35 hari. Kalau kamu mengerjakan dengan cukup baik, aku bahkan bisa mendapat nilai A.”

Wajah orang kecil tersebut berkerut dan menendang kakinya dan mengerutkan bibirnya, “Oh terkutuklah aku! Tapi aku akan melakukannya.”

Dan dia memegang janjinya, peri kecil itu mulau mengerjakan PR Patrick, tapi ada sebuah kesalahan. Si peri tidak selalu tahu apa yang harus dilakukan dan dia membutuhkan bantuan.

“Bantu aku! Bantu aku!” dia berkata.

Dan patrik harus membantunya dengan cara apapun.

“Aku tidak tahu kata ini,” si peri mencicit sambil membaca PR Patrick.

“Ambilkan aku kamus. Tidak, yang lebih baik adalah kamu mencari kata itu dan mengejanya huruf demi huruf.”

Ketika mengerjakan matematika, Patrick juga sial karena peri itu membutuhkan bantuannya lagi.

“Apa itu table perkalian?” teriak peri itu. “kami peri-peri tidak pernah memerlukan itu. Penambahan, pengurangan, pembagian, dan pecahan? Sini, duduk di sebelahku, kamu harus membimbingku.”

Peri tidak tahu apapun tentang manusia; bagi mereka itu adalah sesuatu yang baru. Jadi peri kecil itu, yang sudah menjadi tukang berbicara keras, menjadi lebih keras lagi. “Pergi ke perpustakaan, aku membutuhkan buku. Lebih banyak dan lebih banyak buku. Dan kamu bisa menolongku membacanya juga.”

Sebetulnya, setiap hari peri kecil itu adalah tukang omel! Patrick bekerja lebih keras dari yang dia pernah lakukan! Dia tidur larut malam, dia tidak pernah merasa begitu capai, dan pergi sekolah dengan matanya yang menggembung.

Akhirnya hari terakhir dari sekolah datang dan si peri bebas untuk pergi. Sejak saat itu tidak ada lagi PR. Patrick mendapat nilai A dan teman sekelasnya takjub. Guru-gurunya tersenyum dan penuh dengan pujian. Dan orang tuanya? Mereka bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada Patrick. Pada akhirnya Patrick masih berfikir dia telah membuat manusia kecil itu mengerjakan semua PR nya. Tapi bukan peri, Patricklah orang yang telah mengerjakan PR nya!


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







Saturday, July 20, 2013

#071 Apai Gumok Dan Penyihir



Pernah ada seorang lelaki bernama Apai Gumok, yang mempunyai arti “Orang Gemuk”. Apai Gumok dan istrinya, yang juga gemuk, tinggal di sebuah desa dekat sungai. Sayangnya, istri Apai Gumok adalah seorang pemarah, tapi dia punya alasan untuk jadi seperti itu. suaminya bukanlah pemburu yang hebat. Dia sering pulang ke rumah setelah berburu seharian dengan hanya seekor burung kecil. Dan dia juga bukan nelayan yang hebat juga karena dia biasanya menangkap hanya ikan-ikan kecil. Semua warga desa menertawai Apai Gumok, dan istrinya selalu berteriak padanya karena dia tidak pernah membawa makanan yang cukup untuk dimakan.


Suatu hari ketika dia sedang keluar berburu di hutan, Apai Gumok bertemu seorang penyihir wanita. Dia mencoba untuk melarikan diri, dia berlari ke segala arah, tapi kemana pun dia berlari, dia melihat penyihir itu lagi. Penyihir yang sangat menakutkan. Dia mempunyai rambut panjang yang kotor, kuku panjang yang kotor, dan gigi yang rusak.

Ketika Apai Gumok lelah berlari, dia berkata pada si penyihir. “Kenapa kamu mengikutiku?” dia bertanya.

Si penyihir tertawa, “aku ingin membantumu, Apai Gumok. Aku ingin membuatmu seorang yang kaya dan berkuasa. Aku ingin kamu untuk mendapat hormat dari para warga desa sehingga mereka tidak akan menertawakanmu lagi.”

Apai Gumok sangat sulit mempercayai kupingnya. “Tapi kamu tidak akan membantuku hanya dari kebaikan hatimu,” dia berkata. “Apa yang kamu inginkan?”

Lagi, si penyihir tertawa. Tawa itu adalah tawa jahat. “Sederhana,” dia berkata. “Ketika kamu kaya, berkuasa dan dihormati, aku ingin kau menikahiku.”

“Tapi aku sudah menikah,” kata Apai Gumok.

“Tidak masalah,” kata penyihir, “aku akan mengubah istrimu menjadi babi berwarna pink dengan bintik hitam di kepalanya. Kemudian kamu bisa menjadi pemburu terkenal dan menikahiku.”

Apai Gumok ingin menjadi kaya dan dihormati. Dia juga ingin menjadi pemburu yang terkenal. Dan istrinya juga tidak begitu baik padanya. Tetapi juga, penyihir itu membuatnya takut, dan dia tidak mau menikahi wanita yang begitu kotor. Dia berlari kembali ke desa.

“Dimana kamu, istriku?” dia berteriak ketika dia sampai di rumah.

“Oink.”

“Istriku?” dia memanggil lagi.

“Oink.”

Di dalam rumah ada seekor babi berwarna pink dengan bintik hitam di kepalanya! Dari hari itu, tidak ada yang melihat istri Apai Gumok. Dia mengatakan istrinya telah pergi ke desa lain untuk mengunjungi bibinya. Mereka semua juga memperhatikan teman barunya karena babi kecil itu mengikutinya kemana saja.

Tak lama hal aneh mulai terjadi pada Apai Gumok. Dia menjadi pemburu yang hebat dan juga seorang nelayan yang hebat. Tidak lama, dia menjadi terkenal sebagai pemburu terhebat di desa. Kemudian suatu hari dia menemukan emas di bawah rumahnya, dan Apai Gumok menjadi kaya.

Satu bulan kemudian, Apai Gumok bertemu dengan penyihir di hutan.

“Kita harus menikah secepatnya,” dia berkata.

Tapi Apai Gumok mencoba membuat alasan-alasan.

Akhirnya si penyihir memaksa. “Aku telah menunggu lama, Apai Gumok.”

“Kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, dan sekarang kamu harus memberikan apa yang aku inginkan. Aku ingin seorang suami.”

Apai Gumok melihat ke penyihir, dan kemudian dia melihat ke bawah ke si babi.

“Satu istri cukup,” dia berkata. “Aku tidak mau istri lagi.”

Pada saat itu, si babi menjerit dan si penyihir berteriak. Mereka berdua sangat marah. Apai Gumok tidak tahu harus berbuat apa. Yang dia bisa pikirkan hanya berenang di sungai.

“Lihat,” dia berkata, “kenapa kita tidak pergi berenang di sungai? Kita bisa membicarakan soal pernikahan nanti.”

Ide itu sepertinya menyenangkan si penyihir dan si babi, jadi pergilah mereka. Ketika mereka telah berenang ke bagian terdalam dari sungai, Apai Gumok memegang kuping si penyihir dan menahan kepalanya di bawah air. Dalam beberapa menit dia tenggelam dan mati. Apai Gumok berenang kembali ke pinggiran berpikir masalahnya sudah selesai.

“Suamiku, kamu akhirnya di sini,” kata sebuah suara yang tidak asing.

Istri Apai Gumok berdiri di air dangkal. Babi kecil berwarna pink tidak tampak lagi. Apai Gumok merasa lega. Dia melihat istrinya yang gemuk dan berpikir begitu cantik dan bersihnya dia. Bersama mereka berjalan kembali ke desa dimana mereka kemudian hidup bahagia selamanya.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







Tuesday, July 16, 2013

#069 Ular Raksasa Dari Yamata



Dahulu dahulu kala ada arwah yang kuat bernama Pangeran Susano. Suatu ketika ketika dia melewati gunung-gunung, dia mendengar beberapa orang menangis. Tangisan itu berasal dari sebuah rumah dimana sepasang orang tua tinggal. Dia bertanya apa yang membuat mereka menangis.

“Seekor ular raksasa dengan delapan kepala tinggal dekat sini. Setiap tahunnya ular itu datang dan mengambil satu dari anak-anak perempuan kami. Dia telah mengambil tujuh anak perempuan kami dan kami hanya punya satu lagi. Malam ini ular raksasa itu akan datang lagi dan mengambilnya,” tangis orang tua lelaki.


“Jangan khawatir lagi,” kata pangeran. “Aku akan membunuh ular raksasa itu. aku punya rencana bagus. Tolong minta semua warga untuk datang kemari.”

Pangeran itu menyuruh warga untuk membangun pagar yang kuat dengan delapan pintu. Di depan setiap pintu, mereka menaruh sebuah gentong besar dan mengisinya dengan anggur yang kuat. Semua orang bekerja keras dan tak lama, bau dari anggur masuk ke udara.

Pangeran itu berbicara pada wanita muda itu, “tidak akan ada apa-apa yang akan terjadi padamu.” Dia dengan cepat mengubahnya menjadi sisir rambut yang kecil dan menaruhnya ke dalam rambutnya. Ketika semua sudah siap, dia menyembunyikan pasangan orang tua di tempat yang aman. Kemudian dia berdiri sendiri dengan pedangnya, menunggu si ular raksasa.

Pada tengah malam, dia mendengar suara aneh dan melihat ular raksasa dengan delapan kepala. Kemudian ular itu mencium bau anggur. Dia memanjangkan kedelapan kepalanya melalui delapan gerbang dan minum dari delapan gentong anggur. Karena anggurnya sangat kuat, si ular tak lama menjadi pusing.

Sang pangeran melihat dari belakang sebatang pohon. “Ini adalah waktunya,” pikirnya. Dia melompat keluar dan memotong delapan kepala ular itu satu persatu, sampai ular itu mati. Sang pangeran juga memotong ekor dari ular supaya dia tidak bisa hidup kembali lagi.

Ketika dia sudah yakin ular itu mati, sang pangeran mengambil sisir dari rambutnya dan bernafas pada sisir itu. Anak perempuan dari pasangan orang tua itu langsung hidup kembali dan berdiri di depannya. Dia berlutut dan berterima kasih kepada sang pangeran. Pasangan orang tua dan semua warga juga berterima kasih kepada sang pangeran karena telah membunuh ular yang mengerikan itu.

“Sekarang kita bisa hidup damai lagi. Kami akan lebih bahagia jika tuan tinggal dan hidup bersama kami,” kata lelaki tua itu.

Sang pangeran memutuskan untuk tinggal dan hidup di pegunungan. Dia meminta anak perempuan itu untuk menjadi istrinya dan hidup dengannya di sebuah istana yang indah di Izume. Mereka hidup bahagia bersama di sana dalam waktu yang panjang.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Lise Pordes

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Sunday, July 14, 2013

#065 Enam Perempuan Dan Seorang Penyihir



Bertahun-tahun yang lalu di Serawak, ada enam perempuan yang merupakan teman baik. Yang tercantik adalah Gayah. Dia juga yang paling pintar. Suatu hari mereka pergi ke hutan untuk mengumpulkan buah buah liar. Mereka tersesat.

“Jangan takut,” kata Gayah. “Aku akan bisa mencari jalan pulang.”

Ketika malam datang, mereka melihat api yang terang tidak jauh dari sana. Mereka berjalan ke arah itu. di sana ada seorang wanita tua yang sedang duduk di depannya.

“Aku tahu kamu tersesat,” kata wanita tua itu. “Kamu pasti lapar, meskipun kamu terlihat cukup gemuk dan cukup makan. Ha, ha, ha! Beruntung kalian menemukanku. Makanlah kue-kue ini, sayang-sayangku.”

“Jangan ambil satupun!” bisik Gayah. “Biarkan aku berbicara padanya. Dia adalah penyihir.”


“Maafkan aku kami tidak bisa makan tanpa ada sesuatu untuk diminum,” katanya kepada wanita tua itu. “Berapa jauh sungai terdekat dari sini?”

“Aku tidak bisa memberitahumu,” balas wanita tua itu. “Kalau aku memberitahumu, kamu akan lari. Tidak sayangku, aku akan mengambil air untukmu.”

“Terima kasih, madam,” jawab Gayah.

Dia berpikir bahwa wanita tua itu cukup bodoh untuk meninggalkan mereka sendiri sewaktu dia pergi mengambil air. Tetapi, wanita tua itu tidak sebodoh yang Gayah pikirkan. Dia mengayunkan tongkat sihir. Semua perempuan itu merasa capai dan mereka harus duduk. Dengan cepat, wanita tua itu mengikat mereka dengan tali yang panjang.

“Aku akan membawa satu ujung tali bersamaku. Kalau aku menariknya, aku akan dengan mudah tahu apakah kamu masih terikat pada ujung satu lagi,” dia berkata.

Kemudian dia pergi mengambil air. Setelah beberapa saat, dia menarik tali, “Ha, ha, ha perempuan kecilku, jangan coba melarikan diri! Kamu tidak bisa lari dariku!”

Tidak lama kemudian, dia menarik talinya lagi, “Bagus, kalian masih di sana! Jangan mencoba mengelabuhiku!”

Tapi Gayah telah melepaskan talinya dan mengikatnya pada sebatang pohon. Jadi ketika penyihir menarik tali berikutnya, dia berpikir perempuan-perempuan itu masih di sana. Para perempuan berlari ke hutan secepat yang mereka bisa. Ketika si penyihir pulang, perempuan-perempuan itu tidak ada dimana-mana.

Dia mengayunkan tongkat sihirnya dan berteriak, “buatlah sebuah sungai yang lebar dengan seekor buaya yang besar di dalamnya untuk menghentikan para perempuan itu melarikan diri.”

Dengan cepat, penyihir itu mengejar perempuan-perempuan itu. Dia melihat para perempuan berbicara kepada buaya. “Berhenti! Berhenti!” dia berteriak. Dia takut semua perempuan itu akan dimakan oleh buaya.

Gayah mendengarnya dan melihat penyihir itu cukup jauh di belakang mereka. Gayah berbicara dengan cepat pada buaya. “Tolong bawa kami menyebrangi sungai satu per satu,” dia memohon.

“Berapa kamu akan membayarku?” Tanya si buaya.

“Tuan buaya, kamu tahu kami tidak punya uang. Tapi kamu boleh memakan yang ke enam dari kami.”

Buaya itu setuju. Dia membawa perempuan pertama di punggungnya dan berenang menyebrangi sungai. Kemudian dia kembali dan membawa perempuan kedua. Dan ketiga dan keempat dan kelima.

“Sekarang aku akan makan yang keenam,” pikir buaya sembari berenang kembali.

Penyihir itu berlari ke pinggir sungai. Buaya itu berteriak padanya, “cepat naik ke punggungku.”

Si penyihir berpikir kalau buaya itu akan membantunya, jadi dia duduk di atas punggung buaya.

“Ha, ini pasti yang ke enam,” buaya itu tertawa di dalam pikirannya. Dia membawanya ke tengah sungai. Tiba-tiba dia melemparnya tinggi ke angkasa dan menangkapnya dalam mulutnya.

“Ugh, ugh, dia agak sedikit keras dan bertulang! Tidak seperti kelima yang lainnya,” dia berkata.

Sebenarnya, Gayah sudah menyebrangi sungai bersamaan dengan gadis kelima dengan memegang pada buntut buaya. Para perempuang kemudian setuju mereka tidak akan pergi ke hutan sendirian lagi.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------