Saat itu
Tiara berfikir dengan sangat keras. Dia harus menolak nafsu Albert. Dia
akhirnya menemukan sebuah ide.
“Sayang,
aku sangat capek. Bolehkah aku tidur saja malam ini? Cukup beri aku satu atau
dua hari. Setelah aku lebih baik dan telah melupakan hal mengerikan yang
terjadi hari ini. Itu adalah palsu tapi masih tetap memenuhi pikiranku. Ok
saying?” kata Tiara dengan manis jadi Albert tidak curiga bahwa ada sesuatu
yang tidak benar.
“Aku
akan menjadi budakmu untuk seminggu dan kamu bisa melakukan apapun padaku,”
bisik Tiara dengan suara nakal.
Albert
setuju dengan alasan Tiara dan dia berhenti memegang dan menciumnya. Rasa ingin
tahu Tiara mengganggunya sehingga dia tidak bisa tidur semalaman. Pada jam 6
tepat dia turun dari ranjang dan membangunkan Albert untuk memberitahukannya
bahwa dia belum memberikan makanan pada kucingnya jadi dia perlu pulang. Dia
tahu bahwa Albert tidak akan pernah mau bangun sepagi itu dan dia akan kembali
tidur lagi.
Setelah
Tiara sampai di rumah, dia mengunci pintu dan membuka amplop itu. Di dalamnya
adalah foto tua seorang ibu memegang bayi dan seorang anak laki-laki berdiri di
sebelahnya. Di belakang foto itu ada tertulis sesuatu.
-Momen
paling bahagia dengan anak pertamaku, Sam, dan anak keduaku, Samuel-
Tiara
memutar foto itu lagi dan dia sangat terkejut melihat bahwa anak laki-laki itu
punya bekas luka dan tahi lalat di atas bibirnya sama seperti yang dimiliki
oleh Albert. Selama ini Tiara tahunya kalau Albert adalah seorang yatim piatu!
-Bersambung-
Author: Anfransen Wijaya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------