Thursday, July 25, 2013

#088 Pintu Di Balik Pintu 1 : Kebenaran Terungkap (Bagian 1)



Tiara dan Albert adalah sepasang kekasih yang sangat suka berpergian dan mengunjungi tempat-tempat baru. Mereka sudah mulai berpergian bersama-sama sejak dua tahun yang lalu. Tiara mempunyai sebuah website, yang isi-isinya adalah tentang tempat-tempat yang dia dan Albert telah kunjungi. Tiaralah yang meminta Albert untuk menemaninya. Albert, tanpa keberatan, membantu Tiara dengan pekerjaannya.

Suatu hari Tiara mendapat sebuah email tentang rumah misterius di daerah pinggiran kota dimana dia tinggal. Dia memberi tahu Albert dan keduanya tertarik untuk mengunjungi tempat itu. Jadi keesokan paginya mereka berkendara ke tujuan mereka.

“Aku dengar tempat ini agak misterius, tempat-tempat misterius bisa jadi mengerikan juga kan?” kata Tiara, yang bersandar pada bahu Albert.

“Tapi aku tidak akan takut untuk pergi tempat-tempat seperti ini selama aku punya kamu di sampingku. Dan aku yakin tempat ini akan mengundang lebih banyak pengunjung ke websiteku,” tambah Tiara.

Mereka akhirnya sampai dan bertemu dengan seorang lelaki tua yang menjaga rumah misterius itu. Mereka menyapa satu sama lain dan berbicara sebentar. Tiara kemudian meminta lelaki tua itu untuk sebuah interview. Lelaki tua itu berkata bahwa orang baik yang masuk ke rumah itu, mereka akan menjadi lebih baik setelah mereka keluar. Tetapi, kalau orang jahat masuk ke rumah itu, akan berbahaya. Setelah interview, mereka semua pergi ke pintu masuk ke rumah misterius itu.


“Berhati-hatilah dengan apa yang aku beritahu pada kalian, rumah ini untuk orang-orang baik,” lelaki tua itu memperingatkan.

“Jangan khawatir, kami orang baik pastinya, kami masuk ya!”

Tanpa berkata lagi, Tiara memegang tangan Albert dan menariknya untuk memasuki rumah itu. Kemudian dia membuka pintu rumah itu. Seperti yang mereka diberitahu, hanya ada sebuah tiang besar di tengah-tengah rumah dimana mereka bisa melihat cerminan mereka. Kemudian mereka melakukan apa yang diberitahu, tiga kali memutari tiang dan berdiri satu demi satu di depan pintu keluar. Tiara duluan, jadi dia berdiri di depan pintu keluar tapi tidak ada apa pun yang terjadi.

“Kayaknya tidak ada yang mengerikan di sini, meskipun aku bisa melihat cerminan jelekku dari tiang,” Tiara bercanda.

“Hey, giliranmu, ayo,” tambah Tiara karena melihat Albert melamun.

Albert berdiri di depan pintu keluar.

Tiba-tiba pintu itu memancarkan sinar-sinar merah da nada tangan-tangan hitam berlumuran darah keluar dari pintu dengan suara-suara penderitaan. 


-Bersambung-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Baca Bagian 2 di SINI
Author: Anfransen Wijaya

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







2 comments:

Airen_ said...

Sir,ijin copas ya...
Sankyuu...

navicula said...

saya ijin buat pakai ceritanya ya, jika boleh :) thank you

Post a Comment