Tuesday, July 2, 2013

#042 Empat Lelaki Botak Yang Rakus



Dahulu kala, ada empat orang botak yang tinggal di sebuah desa. Kemanapun mereka pergi, anak-anak selalu tertawa dan berteriak ke mereka, “Botak! Botak!” Itu adalah kebenaran karena kepala mereka semulus telur.


Suatu hari, keempatnya memutuskan untuk pergi ke kota untuk mencari dokter yang bisa membantu mereka menumbuhkan rambut.

“Jika kalian melakukan persis yang aku katakan pada kalian,” kata dokter, “rambut kalian akan tumbuh setebal padi di sawah.”

Dokter itu menyuruh mereka untuk mencuci kepala mereka menggunakan air dari sumur di belakang rumahnya. Keempat lelaki botak itu mengikuti sarannya. Seketika setelah mereka mencuci kepala mereka, mereka bertepuk tangan dengan ria. Kepala mereka ditutupi dengan rambut hitam yang tebal. Semua teman mereka mengatakan bahwa mereka tampak lebih muda.

Setelah tak berapa lama, mereka ingin menikah.

“Semua orang mengatakan betapa gagahnya kita sekarang karena kita punya rambut. Kalau kita mencuci kepala kita sekali lagi, mungkin kita akan menjadi lebih tampan. Kemudian akan sangat mudah bagi kita untuk mencari istri.”

Mereka semua berlari kembali ke sumur berkekuatan sihir untuk mencuci kepala mereka sekali lagi. Tetapi kali ini, mereka merontokkan semua rambut yang telah mereka tumbuhkan, dan mereka menjadi botak sepenuhnya lagi.

“Aiyah!” tangis mereka, “apa yang telah terjadi! Mungkin kita terlalu rakus. Kita seharusnya mematuhi instruksi si dokter. Mungkin, kalau kita meminta dia untuk memaafkan kita, dia akan bisa membantu kita menumbuhkan rambut lagi.”

Mereka pergi menemui si dokter, diikuti oleh segerombolan anak-anak tertawa dan menunjuk kepala mereka yang botak licin.

“Oh dokter!” tangis mereka. “kami tidak mematuhimu dan sekarang kami botak dan jelek lagi! Tolong bantu kami untuk menumbuhkan rambut lagi.”

“Saya khawatir saya tidak bisa melakukan apapun lagi untuk membantumu,” kata sang dokter. “Kepala botak kalian akan selalu mengingatkan kalian tentang ketamakan kalian dan ketidakpatuhan kalian.”

Kemudian mereka kembali ke desa dengan muka sedih.

-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






0 comments:

Post a Comment