Saturday, July 20, 2013

#070 Sang Pembius 2 : Darah Terakhir (Bagian 4)



Murdoc Junior tidak menembak Diego.

“Aku pikir aku tidak akan menikmati membunuhmu dengan pistol,” kata Murdoc Junior.

Dia kemudian melemparkan pistolnya dan meretakkan jari-jarinya. Diego berdiri dan siap menghadapinya. Perkelahian itu sengit. Diego tahu bahwa dia tidak akan bisa mengalahkan Murdoc Junior karena dia sangat berotot dan besar. Dia terus berusaha mengelak terkena pukulan dari Murdoc Junior. Ketika dia punya kesempatan, dia melompat jauh untuk meraih pistolnya. Dia mendapatkannya!

Dengan cepat dia berlari ke pinggir gedung dan loncat ke bangunan berikutnya. Murdoc Junior sangat geram dan berlari sangat cepat untuk mengejar Diego. Sesaat setelah Diego mendarat di bangunan berikutnya, dia mengambil sebuah jarum pembius yang spesial dan memasukkannya ke dalam pistol.

“Aku telah mempersiapkan ini hanya untukmu.”

Hanya saat Murdoc Junior meninggalkan daratan, Diego menembaknya dan dia terbius oleh jarum pembius spesial itu. Murdoc Junior tidak bisa mencapai bangunan berikutnya dan dia jatuh dari atap. Suara yang besar keluar sembari dia menyentuh lantai.

Pedro sangat terkejut melihat itu. dia tidak punya pilihan lain tetapi untuk menembak mati Diego. Dia menarik pelatuk dan menembak Diego. Tembakan itu mengenai bahu Diego! Dia lari dengan cepat meskipun dia terluka parah karena tembakan itu. Dia menghindari daerah terbuka supaya Pedro tidak bisa menembaknya dengan mudah.


Darah terus menetes seiring Diego berlari. Akhirnya dia bisa mencapai mobilnya dan menyetir pergi dengan cepat.

Pedro tidak bisa menembaknya lagi. Jadi dia menelpon Murdoc King untuk melaporkan bahwa anaknya telah terbunuh.

“Bos, maafkan aku tidak bisa menjaga anakmu. Tapi anakmu terbunuh karena kesombongannya. Dia punya kesempatan membunuh Diego dengan pistolnya tetapi dia melemparnya dan memilih untuk bertarung dengannya dengan tangannya,” lapor Pedro.

“Dasar bodoh!” kata Murdoc King dengan suara geram. “Aku akan membunuhnya sendiri! Aku berjanji!”



-Bersambung-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Baca Bagian 5 di SINI
Baca Bagian 1 di SINI
Author: Anfransen Wijaya

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






0 comments:

Post a Comment