Monday, July 22, 2013

#073 Sang Pembius : Darah Terakhir (Bagian 5)



Terluka parah, Diego pergi ke satu-staunya rumah sakit dimana pacarnya bekerja. Di depan rumah sakit dia bertemu Julia.

“Apa yang terjadi padamu?” Tanya Julia terkejut.

Diego berjanji akan menjelaskan semuanya kepada Julia. Dia dibawa ke dalam untuk diobati. Dia meminta Julia untuk menyimpan alat-alat pembisunya untuknya. Setelah diobati, dia kemudian menjelaskan semua ke Julia tentang masa lalunya. Awalnya sangat sulit bagi Julia untuk menerima kenyataan bahwa Diego telah membohonginya. Tapi itu adalah untuk keamanannya juga. Lagipula, Julia sangat mencintainya. Jadi dia memutuskan untuk membantu Diego dengan memanggil ayahnya yang adalah kepala polisi di daerah itu.

“Aku akan membantunya kali ini tapi aku ingin dia menjelaskan semuanya setelah ini selesai!” kata ayah Julia.

Julia berjanji kepada ayahnya bahwa Diego akan menjelaskan semuanya padanya.

“Tapi aku hanya bisa menggerakkan beberapa grup polisi kecuali ada situasi yang bahaya dan aku tidak mau membuat publik dalam kekacauan karena kita belum yakin mereka akan menyerang,” ayah Julia menambahkan.

Setelah telepon, Julia pergi dan mengambil tasnya. Dari dalam tasnya dia mengambil sebuah pistol.

“Bawa ini bersamamu. Mungkin kamu akan membutuhkannya kali ini,” Julia menyarankan.

Diego setuju dan mengambil pistol itu bersamanya. Kemudian dia mengambil sesuatu dari tas alat-alat pembius yang dia suruh Julia menyimpannya. Itu adalah jarum pembius dalam sebuah cincin.

“Setelah semua ini berakhir, aku akan mengganti cincin ini dengan cincin pernikahan kita,” kata Diego sembari memasukkan cincin ke jari Julia dan menjelaskan bagaimana cara menggunakannya.

Julia tersipu malu dan membalikkan badan. “Berjanjilah kamu akan melewati yang satu ini!”

Diego tersenyum sambil melihat Julia berjalan keluar ruangan.

Ayah Julia membagi grupnya menjadi dua untuk membuat barikade di dua jalan yang merupakan jalan menuju ke rumah sakit untuk mengecek semua pengguna jalan. Tiba-tiba suara keras dari mesin mobil terdengar. Itu adalah truk besar yang sedang berlari kencang.


“Ada sebuah truk besar berlari menuju kea rah kita. Aku rasa dia akan menghancurkan barikade dan menerobos masuk!” lapor ketua dari grup satu lagi kepada ayah Julia.


-Bersambung-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Baca Bagian 6 di SINI
Baca Bagian 1 di SINI
Author: Anfransen Wijaya

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







0 comments:

Post a Comment