Tuesday, July 16, 2013

#067 Sang Pembius : Darah Terakhir (Bagian 3)



Empat dari pengawal Murdoc Junior membuat jalan untuk bos mereka ketika dia berjalan ke arah toko Diego Mann. Dari jauh, Pedro bersembunyi dengan senapan snipernya. Murdoc Junior dan bawahannya membuat begitu banyak keributan sehingga Diego Mann mendengar mereka.

“Aku tahu hari ini akan datang,” dia berkata pada dirinya.

Diego membungkuk dan mengambil sebuah tas di bawah rak pajangan jam. Dia kemudian mendengar seseorang berteriak.

“Itu orang yang akan mati hari ini,” teriak Murdoc Junior menunjuk pada Diego.

Diego berlari dengan cepat ke arah rumahnya. Murdoc Junior bersama dengan pengawalnya mengejarnya gila-gilaan. Mereka berlari ke dalam sebuah pasar dan membuat keributan di sana. Banyak kios yang hancur. Akhirnya Diego berhasil sampai ke rumahnya. Pengawalnya menghantam roboh pintu rumah. Diego sedang bersembunyi dan menunggu di belakang sebuah meja. Dia menunggu beberapa saat untuk memastikan semuanya sudah berada di dalam ruangan. Dia mengintip dan melihat ruangan telah terpenuhi oleh musuhnya.

Dia kemudian melempar sebuah bola dengan kuat ke arah langit-langit. Bola itu seperti bola besi biasa, tetapi ketika dia membentur langit-langit, dia menembakkan beratus-ratus jarum pembius yang menembak ke segala arah. Beberapa berhasil mengelak terkena jarum dengan bersembunyi di belakang orang lain. Hanya Murdoc Junior yang menarik tubuh pengawalnya untuk dijadikan tameng dari terkena jarum.

Hanya ada empat orang yang tidak terkena jarum pembius, termasuk Murdoc Junior. Pengawal-pengawal itu mulai menembaki meja dimana Diego bersembunyi. Diego dengan cepat melompat ke belakang sebuah tembok dan berlari ke atap.

Untuk Ilustrasi

“Kejar dia!” perintah Murdoc Junior.

Di atap, Murdoc King dan ketiga pengawalnya melihat Diego loncat ke bangunan berikutnya. Kemudian mereka memutuskan untuk mengikutinya dengan melompat ke bangunan berikutnya. Ketiga pengawal itu loncat dahulu dan Murdoc Junior melompat terakhir. Ketika mereka sedang berlari, tiba-tiba Diego berputar dan mengambil pistolnya. Dia menembak ketiga pengawal itu dengan jarum pembius dan mereka terbius. Pistol itu hanya bisa berisi tiga jarum pembius. Sebelum dia bisa mengisi ulang dan menembak Murdoc Junior, Murdoc Junior telah lompat dan dia memukul Diego dengan keras!

Pistolnya jatuh ke lantai. Murdoc Junior kemudian mengambil pistolnya dan mengarahkan pada Diego. Diego tidak takut sama sekali.

“Bagus, Murdoc Junior akhirnya bisa mendapatkan balas dendamnya,” pikir Pedro yang telah menyaksikan semuanya. 


-Bersambung-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Baca Bagian 4 di SINI
Baca Bagian 1 di SINI
Author: Anfransen Wijaya

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







1 comments:

chintia lim said...

Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com

Keunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

Untuk Info Lebih Lanjuta Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com


bosku minat daftar langsung aja bosku^^

Post a Comment