Tuesday, July 2, 2013

#041 Cerita Abunawas - Bagian Yang Adil



Hakim yang tua sudah sakit selama tiga bulan. Banyak dokter sudah mencoba menyembuhkannya, tetapi dia tidak menjadi baik. Suatu hari dia memanggil anaknya, Abunawas.

“Abunawas, waktuku akan tiba segera,” dia berkata pada anaknya. “Raja Aaron El Rosyid akan menunjukmu untuk menjadi penggantiku. Ambil jika kamu merasa kamu bisa menjadi hakim yang baik. Jika kamu tidak bisa, tinggalkanlah.”

Tidak lama, ayah Abunawas meninggal. Abunawas sangat sedih dan kebingungan. Dia sangat sedih karena kehilangan ayahnya. Dia kebingungan karena dia tidak ingin mengganti posisi ayahnya, tapi dia tidak punya alasan yang bagus untuk menolaknya.

Suatu hari, Abunawas melihat anak-anak bermain dengan kuda-kudaan terbuat dari pelepah daun pisang. Kemudian dia membuat satu juga dan ikut dengan mereka. Mereka berlari-lari dengan bahagia. Akhirnya mereka pergi ke istana dengan kuda-kudaan. Beberapa menteri melihat Abunawas di antara anak-anak. Mereka mengira Abunawas gila karena ayahnya baru meninggal. Mereka melaporkan kepada sang raja.


Sang raja tidak percaya mereka, jadi dia memanggil Abunawas untuk datang ke istana. Ketika Abunawas datang ke gerbang istana, seorang penjaga menghentikannya.

“Hei, dengar,” kata penjaga itu. “Aku akan membiarkan kamu masuk bila kamu berjanji sesuatu padaku.”

“Berjanji apa?” Abunawas bertanya.

“Berjanji untuk memberiku setengah dari apapun yang sang raja berikan padamu.”

“Ok, tidak masalah,” kata Abunawas.

Penjaga membiarkannya melewati gerbang masuk ke istana. Ketika Abunawas di depan sang raja, dia berlutut tapi tidak berkata apapun. Sang raja bertanya padanya.

“Abunawas, akankah kamu menjadi hakim seperti ayahmu?”

Abunawas tidak menjawab. Sang raja menjadi tidak sabar dan berkata dengan keras.

“Hei, Abunawas! Apakah kamu mendengarkanku?”

Abunawas tidak berkata apapun dan mulai menari. Sang raja kemudian jadi sangat-sangat marah dan mengira bahwa Abunawas gila. Dia menyuruh salah satu penjaganya untuk memukul Abunawas dengan rotan sebanyak dua puluh kali. Abunawas kesakitan tapi dia berusaha untuk tidak menangis atau mengatakan satu patah kata pun.

“Sekarang, pergi,” kata sang raja. Abunawas meninggalkan istana dan mulai memukul penjaga di gerbang sebanyak sepuluh kali. Kemudian dia pulang ke rumah.

Penjaga itu melaporkan itu ke sang raja. Sang raja menjadi sangat marah dan memerintahkan Abunawas untuk datang ke istana lagi.

“Kenapa kamu memukul penjaga ini?” Tanya sang raja.

Dengan tenang, Abunawas menjawab, “kemarin, sebelum saya melewati gerbang, dia menghentikanku dan membuatku berjanji sesuatu.”

“Apa yang dia inginkan kamu untuk berjanji?”

“Dia ingin aku memberikan setengah dari apapun yang paduka akan berikan pada saya. Dan kemarin anda memberikan saya dua puluh pukulan di punggung saya. Jadi saya memberikannya jatahnya, sepuluh pukulan di punggungnya. Bukankah itu adil?”

Sang raja kemudian menyadari bahwa Abunawas sudah siap menggantikan ayahnya.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







0 comments:

Post a Comment