Sunday, July 14, 2013

#061 Sang Pembius 2 : Darah Terakhir (Bagian 1)



“Selamat Natal!” kata Brook pada keluarganya.

Rumah Brook dipenuhi dengan tawa bersama keluarganya yang terdiri dari empat orang, istrinya dan kedua anak perempuannya.

“Aku punya hadiah untuk kalian dua wanita muda yang manis,” kata Brook dengan senyuman.

“Dimana? Dimana?” kata dua perempuan kecil dengan senang.

“Hadiahnya di atas. Bersabar, ayah akan mengambilnya sekarang.”

Brook pergi ke atas untuk mengambil hadiah untuk anak-anak perempuannya. Dia telah membeli dua buah boneka panda untuk anak perempuannya karena mereka sangat menyukai panda. Dia mengambil boneka-boneka itu dan berjalan kembali ke bawah.


“Keluarga yang bagus dan saling mencintai.”

Brook mencoba pergi ke dapur dimana dia menyembunyikan pistolnya.

“Jangan bergerak atau kamu tidak akan bertemu dengan istri cantikmu. Aku datang ke sini hanya untuk mengambil beberapa informasi, setelah itu aku akan pergi.”

“Siapa kamu? Informasi apa yang kamu mau dariku?”

“Tidakkah kamu kenal aku? Biarkan aku memperkenalkan diriku. Namaku Pedro dan aku adalah tangan kanan Murdoc King.”

“Aku merasa melihatmu di pabrik tua. Ini tidak ada hubungannya dengan keluargaku, biarkan mereka pergi dan kita akan berbicara tentang apa yang kamu mau,” Brook mencoba bernegosiasi.

“Ingat lelaki yang menangkap anak bosku, Sean Frank? Aku tidak bisa mendapatkan informasi apa-apa tentang orang ini. Yang aku bisa temukan hanyalah dia mati dalam perang. Apakah bisa orang mati menangkap anak bosku?” Tanya Pedro.

Brook terdiam

“Cukup beritahu aku identitas barunya dan kamu akan aku lepaskan bersama dengan keluargamu.”

“Bagaimana aku yakin tentang itu?” Balas Brook.

“Menurutku kamu tidak punya pilihan di sini, aku adalah orang yang tidak sabar. Aku lebih baik membunuh daripada menunggu untuk mendapatkan apa yang aku mau,” kata Pedro seiring menarik pelatuk pistol yang diarahkan ke kepala istri Brook.

“Baiklah baiklah! Aku akan memberikan yang kamu mau!”

Brook memberikan informasi tentang identitas baru Sean Frank. Setelah Pedro mendapat informasi tentang Sean Frank, yang namanya telah berubah menjadi Diego Mann, dia mengarahkan pistolnya ke Brook.

“Kamu bilang kamu akan membebaskan kami kalau aku memberikan informasi yang kamu mau,” kata Brook terkejut.

“Apakah aku berbicara seperti itu? Maafkan aku, aku juga orang yang pelupa, aku bisa lupa apa yang baru aku katakan,” balas Pedro dan dia menembak keluarga Brook mati.

“Bos, aku mendapat informasi tentang Sean Frank,” lapor Pedro pada Murdoc King.

“Kembali sekarang juga,” perintah Murdoc King. 


-Bersambung-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Baca Bagian 2 di SINI
Author: Anfransen Wijaya

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






1 comments:

navicula said...

great story! ijin share ya, thx

Post a Comment