Saturday, July 20, 2013

#072 Cerita Abunawas : Raja Yang Menjadi Petani



Selama berminggu-minggu Abunawas tidak punya uang. Dia butuh uang untuk membeli makanan. Jadi dia pergi ke desa lain untuk mencari makan. Ke sana kemari dia pergi, mengetuk setiap pintu. Tapi tidak ada yang ingin mempekerjakannya. Dia sangat capai dan istirahat di bawah pohon yang teduh. Dia tidak lama tertidur.

Tiba-tiba dua tangan kuat menggenggam tangannya dan suara yang lantang berkata, “Hei bangun kamu pemalas!”

Kedua tangan kuat itu menarik Abunawas untuk membangunkannya. “Kamu harus membantu kami di lading kami,” kata suara satu lagi.

Sebelum Abunawas bisa berkata apa-apa kedua orang kuat itu sudah membawa Abunawas pergi ke lading mereka. Mereka berjalan sebentar untuk sampai ke lading yang besar. Mereka membawa Abunawas ke seorang yang besar dan kuat dengan antingan di salah satu kupingnya.


“Kamu akan bekerja di sini sampai besok siang. Kami akan memberikan sedikit makanan dan minuman. Kalau kamu bekerja lambat atau malas kami akan memberikan cambukan di punggungmu.”

Abunawas bekerja keras dan merasa sangat capai. Dia kemudian mempunyai ide. Dia menghampiri orang kuat dengan antingan itu. “Pak,” kata Abunawas.

“Apa?”

“Kamu bisa melihat aku hanya orang yang kecil. Aku tidak bisa bekerja dengan cepat. Jika aku memberimu orang yang sangat kuat yang bisa bekerja tiga kali lipat lebih keras dan lebih cepat dariku, akankah kamu melepaskanku?

Orang kuat itu sepertinya adalah pemilik dari ladang dan merasa tertarik dengan tawaran Abunawas. Dia setuju membiarkan Abunawas pulang.

“Ingat, kalau kamu membohongiku, kamu akan bekerja sepanjang hari tanpa makanan atau minuman.

“Tidak, aku tidak akan membohongimu,” kata Abunawas. “Besok, siang hari, kamu akan menemukan pria di bawah pohon dimana kalian menemukanku pagi ini. Dia akan menjadi milikmu.”

Abunawas kemudian pulang dan langsung hadir dihadapan sang raja.

“Apa yang membawamu kemari, Abunawas?”

“Paduka, kemarin aku eprgi ke desa sebelah dan menikmati music yang indah. Jikalau paduka tertarik, aku bisa membawa paduka ke sana dan paduka bisa menikmatinya sendiri. Tapi ada satu persyaratan.”

“Apa itu, Abunawas?” tanya sang raja yang sangat tertarik pada music.

“Paduka harus berpakaian seperti petani.”

“Tidak masalah,” kata sang raja.

Keesokan harinya, sekitar siang hari, Abunawas dan sang raja dating ke pohon teduh.

“Aku tidak mendengarkan apa-apa, Abunawas.”

“Bersabarlah paduka. Waktu siang hari kemarin ketika aku mendengar musik itu. Jadi mari kita tunggu beberapa menit.”

Tiupan angin meniup dengan lembut pada muka mereka. Sang raja menjadi ngantuk dan tidak lama tertidur. Pada saat itu Abunawas pergi dengan diam-diam.

Tak lama, datanglah dua petani yang menghampiri raja yang sedang tertidur. Mereka menyeret sang raja ke tuan mereka. Tentunya mereka tidak tahu mereka sedang menyeret raja mereka, Raja Aaron El Roshid, karena dia memakai pakaian petani. Tuan berkata sama dengan apa yang dia katakana pada Abunawas sehari sebelumnya.

Sang raja bekerja keras dan cepat karena dia tidak mau terkena cambukan pada punggungnnya. Dia sangat marah kepada Abunawas dan orang-orang kejam itu. Tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa waktu itu.

Keesokan harinya mereka melepaskan sang raja tepat pada siang hari. Sang raja pergi kembali ke istana dan langsung memerintahkan pengawalnya untuk membawa Abunawas di depannya. Ketika Abunawas di depan sang raja, sang raja berkata dengan marah, “beraninya kamu melakukan itu padaku! Aku akan menghukummu!”

“Tunggu dulu paduka!” kata Abunawas dengan tenang.

“Maafkan aku, tapi kalau aku tidak membiarkan paduka tahu sendiri semua yang terjadi di sana, paduka tidak akan percaya padaku. Sekarang paduka sudah melihat dan mengalami semuannya sendiri, setidaknya paduka tahu bahwa tidak semua orang paduka adalah orang yang baik. Sebagian kejam dan keji seperti petani-petani di desa sebelah.”

Sang raja mengangguk perlahan dan tersenyum.

“Kamu benar, Abunawas!”


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





0 comments:

Post a Comment