Friday, July 5, 2013

#050 Cerita Gajah Buta



Ada dua orang kakak beradik, Daeng dan Jomroon, yang tinggal di sebuah desa dia pinggir sungan Chao Phya dekat Bangkok. Mereka sudah belajar dibawah guru yang sama. Setelah mereka meninggalkan sekolah, mereka memutuskan untuk pergi ke Bangkok untuk mencari nafkah. Dalam perjalanan mereka, mereka melewati hutan yang tebal. Daeng melihat jejak kaki seekor gajah dalam jalan yang mereka jalani.

“Ini adalah jejak kaki dari gajah jantan, buta pada mata kirinya,” dia memberitahu kakaknya.

“Bagaimana kamu tahu itu?” Tanya Jomroon. “Apa yang aku bisa lihat adalah seekor gajah berjalan dari selatan ke utara.”

Tapi Daeng tidak mau menyakiti perasaan kakaknya jadi dia tidak berkata apa-apa lagi.

Setelah beberapa saat, mereka melihat seekor gajah wanita yang besar sedang memakan pisang. Ketika dia melihat mereka, dia mengangkat belalainya dan membuat suara yang besar. Dia kemudian lari ke dalam hutan. Sebelum dia melakukan itu, Jomroon melihat bahwa mata kirinya buta.


Jomroon berkata pada dirinya, “bagaimana Daeng bisa begitu pintar? Kita pergi ke sekolah yang sama, dan melewati ujian-ujian yang sama.”

Setelah bekerja kurang lebih dua tahun di Bangkok, Daeng dan Jomroon pulang ke rumah untuk liburan. Sesampai mereka di kampung mereka, mereka mengunjungi guru tua mereka untuk memberikannya dua pot minyak sayur yang mereka bawa dari Bangkok. Ketika mereka sedang duduk berbicara satu sama lain, Jamroon memberitahu gurunya tentang gajah buta.

“Bagaimana Daeng tahu bahwa gajahnya jantan dan buta sebelah?” dia bertanya.

“Jomroon, apakah kamu tahu bahwa pot minyak yang kamu bawa kepadaku hanya setengah penuh?”

“Iya,” jawab Jamroon. “Aku terkejut melihat itu karena pot itu masih penuh ketika aku membelinya di Bangkok.”

“Apakah kamu melihat pot minyak yang Daeng bawakan padaku masih penuh? Ini karena dia membeli pot yang lebih tebal, jadi minyak tidak mudah merembes keluar dengan mudah.”

Guru tua itu melihat ke arah Daeng, “bisakah kamu memberitahu Jamroon bagaimana kamu tahu tentang gajah itu?”

“Aku melihat pohon di kedua sisi jalan digesek oleh gadingnya. Hanya gajah jantan yang punya gading. Dan juga jejak kakinya lebih dalam di sisi kiri daripada kanan. Aku tahu ini karena mata kanannya yang buta.”

“Nah lihat,” si guru tersenyum pada Jomroon, “apa yang kita pelajari di sekolah tidak cukup. Kita harus berlatih lebih dari kehidupan kita setelah kita lulus dari sekolah.”


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






0 comments:

Post a Comment