Friday, July 5, 2013

#051 Raja Dan Raja Tikus



Pernah ada seorang raja yang menguasai kerajaan yang besar dimana di sana tinggal banyak tikus. Ada sebuah tahun dimana beras tidak cukup. Tikus-tikus itu sangat kelaparan. Raja dari tikus memakai pakaian terbaiknya dan pergi menemui raja dari kerajaan.


“Selamat pagi, tuan tikus,” kata sang raja. “Apa yang bisa aku lakukan untukmu?”

“Oh raja, kami tidak punya beras yang cukup. Kami ingin meminjam sedikit darimu. Kalau kamu bisa meminjamkannya kami apa yang kami butuhkan, kami akan membalasmu tahun depan.”

“Berapa banyak yang kamu mau?”

“Sekitar seratus karung,” jawab si tikus.

“Bagaimana kamu membawanya pergi?”

“Paduka, kami akan mencari jalan.”

Sang raja memerintahkan seratus karung beras untuk diberikan kepada tikus. Tikus-tikus itu menggigit karung. Mereka membawa pergi nasi di dalam mulutnya. Ketika sang raja melihat keesokan harinya, dia terkejut melihat beras yang sudah hilang.

Tahun berikutnya, raja dari para tikus membalas budi sang raja. Sang raja sangat senang dia telah memegang janjinya.

Tidak lama kemudian, sang raja berperang dengan Negara sekitar. Pasukannya tidak kuat. Mereka kalah setiap pertempuran. Pasukan dari Negara lain sudah mencapai seberang dari sungai. Mereka siap untuk menyerang ibu kota. Sang raja memanggil raja tikus untuk menemuinya.

“Bisakah kamu membantuku?” Tanya sang raja.

Si tikus meminta sang raja untuk menaruh ribuan batang kayu. Masing-masing sepanjang satu kaki, di pinggir sungai.

Pada malam hari, semua tikus-tikus menggunakan batang kayu sebagai kapal untuk membawa mereka menyebrangi sungai. Prajurit-prajurit dari Negara musuh sedang tidur ketika tikus-tikus secara diam-diam memasuki perkemahan. Beberapa dari mereka membuang pedang dan pistol ke sungai. Yang lain memakan makanan mereka dan menggigit jari kaki mereka.

Ketika para prajurit bangun, mereka tidak tahu apa yang telah terjadi. Mereka tidak bisa menemukan pedang dan pistol dan mereka pikir mereka telah diserang oleh pasukan sang raja. Mereka lari secepat mereka bisa.

“Tuan tikus, kamu telah menyelamatkan negaraku,” sang raja berkata. “Tolong beritahu apa yang kamu inginkan sebagai balasannya.”

Si tikus membalas, “oh raja, kami hanya ingin hidup dalam kedamaian. Tolong usir para kucing dari negaramu.”

Sang raja melakukan apa yang diminta oleh si tikus. Dia memberi perintah untuk semua kucing untuk pergi dengan segera.



-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






#050 Cerita Gajah Buta



Ada dua orang kakak beradik, Daeng dan Jomroon, yang tinggal di sebuah desa dia pinggir sungan Chao Phya dekat Bangkok. Mereka sudah belajar dibawah guru yang sama. Setelah mereka meninggalkan sekolah, mereka memutuskan untuk pergi ke Bangkok untuk mencari nafkah. Dalam perjalanan mereka, mereka melewati hutan yang tebal. Daeng melihat jejak kaki seekor gajah dalam jalan yang mereka jalani.

“Ini adalah jejak kaki dari gajah jantan, buta pada mata kirinya,” dia memberitahu kakaknya.

“Bagaimana kamu tahu itu?” Tanya Jomroon. “Apa yang aku bisa lihat adalah seekor gajah berjalan dari selatan ke utara.”

Tapi Daeng tidak mau menyakiti perasaan kakaknya jadi dia tidak berkata apa-apa lagi.

Setelah beberapa saat, mereka melihat seekor gajah wanita yang besar sedang memakan pisang. Ketika dia melihat mereka, dia mengangkat belalainya dan membuat suara yang besar. Dia kemudian lari ke dalam hutan. Sebelum dia melakukan itu, Jomroon melihat bahwa mata kirinya buta.


Jomroon berkata pada dirinya, “bagaimana Daeng bisa begitu pintar? Kita pergi ke sekolah yang sama, dan melewati ujian-ujian yang sama.”

Setelah bekerja kurang lebih dua tahun di Bangkok, Daeng dan Jomroon pulang ke rumah untuk liburan. Sesampai mereka di kampung mereka, mereka mengunjungi guru tua mereka untuk memberikannya dua pot minyak sayur yang mereka bawa dari Bangkok. Ketika mereka sedang duduk berbicara satu sama lain, Jamroon memberitahu gurunya tentang gajah buta.

“Bagaimana Daeng tahu bahwa gajahnya jantan dan buta sebelah?” dia bertanya.

“Jomroon, apakah kamu tahu bahwa pot minyak yang kamu bawa kepadaku hanya setengah penuh?”

“Iya,” jawab Jamroon. “Aku terkejut melihat itu karena pot itu masih penuh ketika aku membelinya di Bangkok.”

“Apakah kamu melihat pot minyak yang Daeng bawakan padaku masih penuh? Ini karena dia membeli pot yang lebih tebal, jadi minyak tidak mudah merembes keluar dengan mudah.”

Guru tua itu melihat ke arah Daeng, “bisakah kamu memberitahu Jamroon bagaimana kamu tahu tentang gajah itu?”

“Aku melihat pohon di kedua sisi jalan digesek oleh gadingnya. Hanya gajah jantan yang punya gading. Dan juga jejak kakinya lebih dalam di sisi kiri daripada kanan. Aku tahu ini karena mata kanannya yang buta.”

“Nah lihat,” si guru tersenyum pada Jomroon, “apa yang kita pelajari di sekolah tidak cukup. Kita harus berlatih lebih dari kehidupan kita setelah kita lulus dari sekolah.”


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






#049 Semut Dan Belalang



Di musim panas yang hangat, seekor belalang bernyanyi di kebun. Dia menertawakan semut yang sedang sibuk mencari dan menimbun makanan untuk musim dingin. Semut itu memberitahu belalang untuk melakukan hal yang sama tapi belalang mencemoohkan si semut.


Musim dingin datang. Salju turun dan menutupi segalanya. Tidak ada daun yang tampak. Belalang sangat kelaparan tapi tidak punya apa-apa untuk makan. Seiring hari berlalu kondisi belalang semakin parah. Dia hamper mati kelaparan.

Dia kemudian memutuskan untuk meminta kepada semut untuk bantuan, tapi si semut menutup pintunya sambil berkata, “kamu bernyanyi di musim panas, sekarang menarilah di musim dingin.”


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






#048 Legenda Pulau Timbun Mata



Dahulu kala, seorang lelaki tua tinggal di Pulau Timbun Mata (Shut-Eye Island). Dia sering duduk di bawah matahari di luar rumahnya menjaga pady yang telah diletakkan oleh anaknya disana untuk mengering. Setiap kali ayam-ayam datang untuk memakan padi, dia memakai batang panjang untuk memukul lantai untuk mengusir mereka.

Suatu hari, cucunya mengolok-olok dia. Dia menangkap beberapa kepiting di pantai dan meletakkannya di atas padi. Mereka membuat suara bising seperti ayam memakan padi.

“Apa itu?” Tanya orang tua itu.

“Tidakkah kau tau?” balas cucunya. “beberapa ayam sedang memakan padi.”

Lelaki tua itu memukul lantai dengan batang kayunya. Tapi kepiting tidak ketakutan. Mereka terus memakan padi.

“Ha, ha, ha!” tawa si anak kecil itu.

Tiba-tiba, ada suara menggelegar yang kuat seperti suara tembakan meriam. Orang tua dengan janggut putih muncul di asap putih.

Dia menunjuk dengan tongkatnya ke arah si anak kecil itu, “kamu harusnya tidak boleh menertawakan kakekmu,” katanya. “Terutama karena dia buta.”

Sebelum si anak kecil itu bisa menjawab, angina yang kuat mulai meniup dan langit menjadi hitam. Sekumpulan asap merah keluar dari puncak bukit di tengah-tengah pulau. Beribu-ribu batu dan lumpur panas terlempar tinggi ke angkasa. Semua rumah di pulau itu hancur dan semua manusia yang hidup di pulau berubah menjadi batu.

 
Bahkan sekarang, jika kamu mengunjungi pulau itu, kamu bisa melihat beberapa batu yang tampak aneh yang menyerupai manusia.



-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





#047 Hadiah Untuk Wanita Yang Rakus



Dahulu kala, hiduplah seorang pria tua dengan istrinya. Lelaki tua itu sangat baik tapi istrinya sangat galak. Lelaki tua itu memelihara seekor burung gereja di dalam kandang di dapur. Suatu hari si burung gereja memakan nasi yang telah tertinggal di dapur. Istri lelaki tua itu sangat marah. Dia dengan langsung memotong lidah dari si burung gereja. Burung gereja itu terbang pergi melewati jendela yang terbuka.

Ketika suaminya pulang ke rumah, dia menemukan bahwa burung gerejanya sudah hilang. Dia bertanya kepada istrinya apa yang terjadi.

“Burung gerejamu mencuri makanan,jadi aku memotong lidahnya untuk memberinya pelajaran.”

Lelaki tua itu sangat sedih. Dia memutuskan untuk mencari kemana burung gereja itu telah pergi. Dia berkeliling di seluruh negri meneriakkan dengan suara yang lantang, “pak burung gereja! Pak burung gereja! Dimana dirimu?”

Akhirnya dia menemukan dimana burung gerejanya tinggal dan dia pergi ke sana untuk melihatnya. Burung gereja itu mengajaknya untuk masuk bertemu dengan istri dan anak-anaknya.


“Duduklah dan buat dirimu nyaman,” kata si burung gereja. “Aku berharap kamu bisa tinggal untuk makan malam.”

Setelah makan malam, lelaki tua itu minta diijinkan pulang karena dia tinggal jauh. Sebelum dia pulang, si burung gereja mengeluarkan dua kotak. Dia menyuruhnya memilih salah satu untuk hadiah. Lelaki tua itu memilih yang lebih kecil dari keduanya.

Ketika dia sampai di rumah, istrinya memarahinya, “kemana saja kamu? Aku sudah mencarimu kemana-mana.”

“Oh!”balas si suami. “Aku menemukan dimana si burung gereja tinggal. Dia memberiku hadiah ini.”

Istrinya membuka kotak itu. Kotak itu penuh dengan emas dan perak.

Dia tersenyum dan berkata pada suaminya, “aku rasa aku juga mau pergi ketemu sama si burung gereja.”

Ketika dia sampai di rumah burung gereja, dia memanggil, “Pak burung gereja! Apa kabarmu! Aku telah mengkhawatirkanmu dalam waktu lama. Aku sangat senang melihatmu lagi.”

Si burung gereja mengundang dia masuk untuk makan malam. Istri burung gereja sangat baik kepada wanita tua itu. Dia memasak makanan yang luar biasa.

Ketika wanita tua itu sudah siap untuk pulang, dia berkata, “pak burung gereja, mungkin kamu mau memberikanku hadiah untuk di bawa pergi? Aku kemudian bisa selalu mengingatmu.”

Si burung gereja mengeluarkan dua kotak. Wanita tua yang rakus itu langsung memilih kotak yang lebih besar.

Ketika dia sampai di rumah, dia memanggil suaminya, “keluar! Cepat! Lihat apa yang diberikan si burung gereja padaku!”

Ketika dia membuka kotak itu, dia menemukan kotak itu hanya berisikan batu-batu.



-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------