Sunday, June 30, 2013

#036 Cerita Tentang Lubang



Ada dua orang sahabat, Yamada dan Shimada, yang suka berbagi cerita pada satu sama lain. Yamada bertanya kepada Shimada, “Benda apa yang bertambah besar semakin banyak kamu ambil darinya?”

“Aku tidak tahu,” jawab Shimada.

“Lobang,” Yamada memberitahu dengan senyuman.

“Ok,” kata Shimada, “biarkan aku menceritakanmu sebuah cerita tentang lubang.”

=Seorang pelukis memelihara dua kucing. Satunya besar dan satunya lagi kecil. Suatu hari, temannya melihat ada dua lubang di pintu dari rumah si pelukis. Satunya besar dan satunya kecil.

“Apa gunanya dua lubang ini?” dia bertanya pada si pelukis.

“Aku memelihara dua kucing,” jawab si pelukis. “satunya besar dan satunya kecil. Lobang yang besar untuk kucing besar dan lobang yang kecil untuk kucing yang kecil.”


“Bodohnya!” temannya berseru. “Kenapa kucing yang kecil tidak menggunakan lobang yang sama dengan kucing yang besar?”

“Kamu benar,” jawab si pelukis, “aku tidak pernah berfikiran itu.”=

Kemudian Yamada tertawa mendengar betapa bodohnya si pelukis.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






#035 Masalah Dari Restoran



Bertahun-tahun yang lalu, ada sebuah restoran di kota. Pemilik restoran, Ben, adalah orang yang baik. Dia selalu baik dan suka membantu para pelanggannya. Restorannya terang dan bersih. Tetapi bisnisnya tidak begitu sukses.

“Kenapa begitu sedikit orang yang datang makan ke restoranku?” dia bertanya kepada teman yang punya ayah mertua yang juga buka restoran tidak jauh.

“Makananmu tidak begitu enak,” balas temannya.

Tapi Ben percaya bahwa dia telah menaruh banyak usaha dalam membuat makanannya. Masih penasaran, dia pergi untuk meminta saran dari orang tua yang bijak yang merupakan tetangganya.

“Apakah kamu memelihara anjing?” Tanya orang tua itu.

“Iya,” balas Ben, “Kenapa anda bertanya?”

Orang tua itu tersenyum tapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Ben bertanya lagi apa yang dimaksud orang tua itu.

“Anjingmu sangat galak dan suka menggigit orang. Itu kenapa bisnismu tidak bagus. Di dalam bisnis makanan kamu tidak menempatkan peliharaanmu di dalam restoran. Bisnismu tidak akan berkembang kalau kamu tidak melepaskan anjingmu.”


Ben berfikir tentang apa yang orang tua itu katakan dengan matang. Keesokan harinya, dia melepaskan anjingnya. Dari saat itu, bisnisnya mulai berkembang.

Ketika kita melakukan yang terbaik dan kita tidak mendapat hasil yang kita inginkan, kita bisa meminta pendapat dari teman. Tetapi, kalau itu tidak membantu, jangan menyerah; masih banyak orang lain yang bisa memberikan pendapat atau bahkan saran yang membangun.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






#034 Sang Pembius : Anti Darah (Bagian 2)



Sean pergi ke kota untuk membuat senjata pembius dan racun. Senjata itu adalah jarum pembius, pistol pembius, dan banyak lainnya. Kota yang dikunjungi dia adalah dimana istana Boris dibangun dari emas yang telah didapatkannya dari mengkhianati Sean. Setelah persiapannya, dia pergi ke istana Boris dalam baju tuxedo. Di depan gerbang, dia dihentikan oleh delapan penjaga.



“Hei Jack, aku rasa kamu cukup untuk mengalahkan orang ini,” kata salah satu penjaga.

Jack maju untuk berkelahi satu lawan satu dengan Sean dan dikalahkan dalam waktu beberapa detik. Tujuh penjaga lainnya terkejut dan setuju untuk menyerang Sean bersama-sama. Sean kemudian mengaktifkan jarum pembius di cincin-cincin jemari tangannya. Setiap kali dia menepis serangan atau memukul penjaga, jarum pembius itu masuk ke dalam kulit penjaga dan mereka terbius secara langsung. Setelah mengalahkan delapan penjaga itu, Sean berlari ke dalam istana.

Di depan kamar utama, Sean menendang pintu kamar. Dia melihat Boris sedang sibuk dipijat oleh seorang wanita sexi. Terkejut, boris mencoba meraih senjatanya dan wanita itu lari ke toilet. Sebelum Boris bisa mencapai pistolnya, tangannya di tembak dengan jarum pembius yang ringan. Tangan boris menjadi mati rasa sehingga dia tidak bisa memegang pistolnya. Sementara, di dalam toilet wanita itu menelpon polisi. Sean merebut pistol dari Boris.

“Aku tahu kamu benci darah. Lepaskanlah aku, jangan bunuh aku, aku bisa membagi rezeki ini, aku merasa bersalah atas apa yang aku lakukan,” Boris mengemis untuk hidupnya.

“Iya, aku benci darah, tapi kamu tidak akan mengeluarkan setetes darah pun,” kata Sean.

Sean memasukkan jarum racun ke dalam pistolnya dan menembak boris di keningnya. Dengan cepat racun menyebar dan Boris mati. Sean akhirnya mendapatkan balas dendamnya, jadi dia berjalan keluar dari istana. Ketika dia membuka pintu, polisi sudah di luar dengan pistol mereka yang diarahkan ke Sean.

“Menyerah sekarang atau kami akan menembak!” teriak salah satu polisi.

Sean menyerah tanpa perlawanan. Dia telah menyelesaikan tugas hidupnya.



-Bersambung-
Baca bagian 3 di SINI
Baca terjemahan Inggris di SINI
Baca dari awal Bagian 1, klik di SINI
Author: Anfransen Wijaya

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






Saturday, June 29, 2013

#033 Pemberian Dari Seekor Burung Yang Terluka



Dahulu, dahulu kala hiduplah dua saudara. Mereka punya karakter yang sangat berbeda. Kakak yang besar sangat pelit dan rakus. Dia tidak pernah berbagi hartanya pada orang miskin, bahkan dengan adiknya. Adiknya sangat bertolak belakang. Dia sangat dermawan dan baik pada masyarakat miskin. Bahkan dia tidak punya banyak uang, dia akan membaginya pada orang miskin.

Suatu hari adik yang dermawan sedang duduk di taman dan tiba-tiba seekor burung jatuh ke pangkuannya. Burung itu terluka. Sang adik merawatnya, memberi makan dan menaruhnya di dalam kandang yang bagus. Setelah burung itu sehat, sang adik yang dermawan membiarkannya terbang. Setelah beberapa saat, burung itu kembali ke sang adik dan memberinya biji semangka.



Sang adik kemudian menanam biji tersebut dan menyiramnya sampai tumbuh menjadi tanaman semangka yang baik. Tapi, tanaman itu sangat aneh. Dia Cuma punya satu buah; buah yang besar dan berat. Ketika semangka itu cukup masak, sang adik memetiknya dan memotongnya menjadi dua. Begitu terkejutnya dia. Semangka itu berisi penuh dengan emas.

Adik yang dermawan itu menjual emas itu dan menjadi sangat kaya. Dia membangun sebuah rumah untuk kakaknya dan membeli ladang yang sangat besar. Masih juga, dia tidak pernah lupa untuk berbagi kekayaan dengan orang miskin. Setelah diperlakukan begitu baik oleh adiknya, sang kakak merubah sifatnya dan menjadi orang yang lebih baik.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------








#032 Cerita Seorang Wanita Dan Seekor Tikus



Suatu hari, seorang wanita melihat seekor tikus lari melintasi lantai dapur. Dia sangat takut akan tikus, jadi dia lari keluar dari rumah, naik ke bus dan pergi ke toko. Disana dia membeli perangkap tikus.

Penjaga toko memberitahunya, “taruhlah keju di dalamnya, dan kamu akan menangkap tikus dengan segera.”

Wanita itu pulang ke rumah dengan perangkap tikusnya, tapi ketika dia melihat di lemari, dia tidak bisa menemukan keju. Dia tidak ingin pergi kembali ke toko karena sudah malam, jadi dia memotong gambar keju dari majalah dan menaruhnya di dalam perangkap.

Hanya untuk ilustrasi, bukan iklan

Yang menghebohkan, gambar itu cukup sukses. Ketika si wanita turun untuk mengecek perangkap keesokan paginya, dia mendapatkan gambar seekor tikus di sebelah gambar dari keju.


-FIN-
Baca terjemahan Inggris di SINI
Author: Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------