Permisi,
saya mencari pasien bernama Diego Mann di rumah sakit ini,” tanya Murdoc King
memegang pistol.
Perawat
itu sangat takut dan tidak punya pilihan tapi memberi informasi kepada Murdoc
King. Polisi datang dan tembak-menembak tidak dapat dihindarkan. Kedua pihak
saling menembak satu sama lain. Diego mendegar tembakan dan pergi mencari
Julia.
“Ayo!”
perintah Murdoc King.
Pedro
meminta Murdoc King untuk bersabar. Dia percaya bahwa Diego sudah tahu kalau
mereka di sana dan menyarankan untuk mengecek ruang CCTV terlebih dahulu.
Kemudian mereka menerobos ke ruang CCTV dan mengecek setiap kamera di rumah
sakit. Di salah satu monitor mereka melihat Diego memberikan ciuman selamat
tinggal pada Julia!
“Wanita
yang cantik,” kata Murdoc King.
Keenam
dari mereka membagi menjadi dua grup untuk mencari Diego atau Julia. Grup
pertama terdiri dari empat pengawal dan grup satu lagi terdiri dari Murdoc
King, Pedro, dan seorang pengawal.
Grup
pertama naik ke atas menggunakan lift. Mereka sampai di lantai dimana mereka
melihat Diego di monitor. Ketiganya berpisah dan berjalan ke sekitar. Salah
satu mereka melihat Diego lewat. Dia mulai menembakinya tapi tidak kena. Dua
yang lain mendengar tembakan dan lari untuk membantu temannya. Sesampainya
mereka, mereka melihat temannya tergeletak di lantai. Diego bersiul pada
mereka. Mereka mengejar Diego dan melihatnya memasuki sebuah ruangan. Diego
bersembunyi di belakang pintu. Setelah keduanya masuk, Diego menembak salah
satunya dengan jarum pembius. Yang satu lagi berputar badan untuk menembak
Diego, tetapi senjatanya dipukul oleh Diego. Mereka mulai berkelahi. Akhirnya
musuh yang terakhir terbius oleh Diego.
“Diego
Mann, tolong datang ke lobi untuk bertemu dengan pasanganmu, Julia,” kata
Murdoc King melalui speaker di rumah sakit.
“Tolong
sapa pasanganmu,” pinta Murdoc King.
Julia
tidak mau berbicara tapi Murdoc King menarik rambutnya dan membuat dia
berteriak. Diego tidak bisa menahan mendengar pasangannya dalam kesakitan jadi
dia berlari ke lobi rumah sakit.
-Bersambung-
Author: Anfransen Wijaya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment