Terluka
parah, Diego pergi ke satu-staunya rumah sakit dimana pacarnya bekerja. Di
depan rumah sakit dia bertemu Julia.
“Apa
yang terjadi padamu?” Tanya Julia terkejut.
Diego
berjanji akan menjelaskan semuanya kepada Julia. Dia dibawa ke dalam untuk diobati.
Dia meminta Julia untuk menyimpan alat-alat pembisunya untuknya. Setelah
diobati, dia kemudian menjelaskan semua ke Julia tentang masa lalunya. Awalnya
sangat sulit bagi Julia untuk menerima kenyataan bahwa Diego telah
membohonginya. Tapi itu adalah untuk keamanannya juga. Lagipula, Julia sangat
mencintainya. Jadi dia memutuskan untuk membantu Diego dengan memanggil ayahnya
yang adalah kepala polisi di daerah itu.
“Aku
akan membantunya kali ini tapi aku ingin dia menjelaskan semuanya setelah ini selesai!”
kata ayah Julia.
Julia
berjanji kepada ayahnya bahwa Diego akan menjelaskan semuanya padanya.
“Tapi
aku hanya bisa menggerakkan beberapa grup polisi kecuali ada situasi yang
bahaya dan aku tidak mau membuat publik dalam kekacauan karena kita belum yakin
mereka akan menyerang,” ayah Julia menambahkan.
Setelah
telepon, Julia pergi dan mengambil tasnya. Dari dalam tasnya dia mengambil
sebuah pistol.
“Bawa
ini bersamamu. Mungkin kamu akan membutuhkannya kali ini,” Julia menyarankan.
Diego
setuju dan mengambil pistol itu bersamanya. Kemudian dia mengambil sesuatu dari
tas alat-alat pembius yang dia suruh Julia menyimpannya. Itu adalah jarum
pembius dalam sebuah cincin.
“Setelah
semua ini berakhir, aku akan mengganti cincin ini dengan cincin pernikahan
kita,” kata Diego sembari memasukkan cincin ke jari Julia dan menjelaskan
bagaimana cara menggunakannya.
Julia
tersipu malu dan membalikkan badan. “Berjanjilah kamu akan melewati yang satu
ini!”
Diego
tersenyum sambil melihat Julia berjalan keluar ruangan.
Ayah
Julia membagi grupnya menjadi dua untuk membuat barikade di dua jalan yang
merupakan jalan menuju ke rumah sakit untuk mengecek semua pengguna jalan.
Tiba-tiba suara keras dari mesin mobil terdengar. Itu adalah truk besar yang
sedang berlari kencang.
“Ada
sebuah truk besar berlari menuju kea rah kita. Aku rasa dia akan menghancurkan
barikade dan menerobos masuk!” lapor ketua dari grup satu lagi kepada ayah
Julia.
-Bersambung-
Author: Anfransen Wijaya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment