Empat
dari pengawal Murdoc Junior membuat jalan untuk bos mereka ketika dia berjalan
ke arah toko Diego Mann. Dari jauh, Pedro bersembunyi dengan senapan snipernya.
Murdoc Junior dan bawahannya membuat begitu banyak keributan sehingga Diego
Mann mendengar mereka.
“Aku
tahu hari ini akan datang,” dia berkata pada dirinya.
Diego
membungkuk dan mengambil sebuah tas di bawah rak pajangan jam. Dia kemudian
mendengar seseorang berteriak.
“Itu
orang yang akan mati hari ini,” teriak Murdoc Junior menunjuk pada Diego.
Diego
berlari dengan cepat ke arah rumahnya. Murdoc Junior bersama dengan pengawalnya
mengejarnya gila-gilaan. Mereka berlari ke dalam sebuah pasar dan membuat
keributan di sana. Banyak kios yang hancur. Akhirnya Diego berhasil sampai ke
rumahnya. Pengawalnya menghantam roboh pintu rumah. Diego sedang bersembunyi
dan menunggu di belakang sebuah meja. Dia menunggu beberapa saat untuk
memastikan semuanya sudah berada di dalam ruangan. Dia mengintip dan melihat
ruangan telah terpenuhi oleh musuhnya.
Dia
kemudian melempar sebuah bola dengan kuat ke arah langit-langit. Bola itu
seperti bola besi biasa, tetapi ketika dia membentur langit-langit, dia
menembakkan beratus-ratus jarum pembius yang menembak ke segala arah. Beberapa
berhasil mengelak terkena jarum dengan bersembunyi di belakang orang lain.
Hanya Murdoc Junior yang menarik tubuh pengawalnya untuk dijadikan tameng dari
terkena jarum.
Hanya
ada empat orang yang tidak terkena jarum pembius, termasuk Murdoc Junior.
Pengawal-pengawal itu mulai menembaki meja dimana Diego bersembunyi. Diego
dengan cepat melompat ke belakang sebuah tembok dan berlari ke atap.
Untuk Ilustrasi |
“Kejar
dia!” perintah Murdoc Junior.
Di atap,
Murdoc King dan ketiga pengawalnya melihat Diego loncat ke bangunan berikutnya.
Kemudian mereka memutuskan untuk mengikutinya dengan melompat ke bangunan
berikutnya. Ketiga pengawal itu loncat dahulu dan Murdoc Junior melompat
terakhir. Ketika mereka sedang berlari, tiba-tiba Diego berputar dan mengambil
pistolnya. Dia menembak ketiga pengawal itu dengan jarum pembius dan mereka
terbius. Pistol itu hanya bisa berisi tiga jarum pembius. Sebelum dia bisa
mengisi ulang dan menembak Murdoc Junior, Murdoc Junior telah lompat dan dia
memukul Diego dengan keras!
Pistolnya
jatuh ke lantai. Murdoc Junior kemudian mengambil pistolnya dan mengarahkan
pada Diego. Diego tidak takut sama sekali.
“Bagus,
Murdoc Junior akhirnya bisa mendapatkan balas dendamnya,” pikir Pedro yang
telah menyaksikan semuanya.
-Bersambung-
Author: Anfransen Wijaya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 comments:
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
Keunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjuta Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^
Post a Comment