Tiara
menarik Albert dengan kuat karena tangan-tangan itu akan menggapai Albert.
“Apakah..Apakah
kamu melihatnya?” Tanya Albert ketakutan.
“Pak!
Buka pintunya!” teriak Tiara dengan lantang.
Lelaki
tua itu mencoba membuka pintu dari luar tapi tidak bergerak sedikitpun.
“Apa
yang terjadi?! Pintunya tidak bisa dibuka dari luar, kamu harus mendorongnya
dari dalam!” teriak lelaki tua itu dengan cemas.
Tangan-tangan
itu menjadi panjang untuk menggapai Albert. Tiara sangat takut tetapi dia tidak
punya pilihan. Dia berlari ke arah pintu. Ketika dia semakin dekat dengan
tangan-tangan itu, tangan-tangan itu seperti terdorong ke belakang.
*BAM*
Akhirnya
Tiara berhasil mendorong buka pintu dari dalam dengan badannya.
“Cepat,
bawa dia ke rumahku. Aku bisa membantu pacarmu!” perintah lelaki tua itu.
Mereka
berdua membantu Albert untuk pergi ke rumah lelaki tua itu dan membaringkannya
di atas kasur. Albert sangat ketakutan dan terus gemetaran. Lelaki tua itu
membuat segelas teh dan berbisik sesuatu di atas gelas itu. Kemudian dia menuangkan
teh ke dalam mulut Albert. Albert akhirnya menjadi tenang dan tertidur.
“Pak
kenapa ada tangan-tangan dan cahaya merah dari pintu?” Tanya Tiara.
“Aku
telah memberitahumu sebelum kamu masuk ke dalam rumah, itu hanya untuk orang
baik,” jawab lelaki tua itu.
Rumah
itu pertama kali ditemukan di desa yang damai dimana orang-orangnya baik dan
bertakwa. Orang-orang yang keluar dari rumah itu akan mendapat hal-hal baik
terjadi dalam hidup mereka sampai ada seorang yang jahat dari luar desa yang
masuk ke dalam rumah itu. Dari mulai saat itu, orang-orang di sana juga
memanggil rumah itu ‘Pintu Neraka di balik pintu’. Pintu itu akan menyeret
orang-orang dengan dosa yang berat ke neraka.
Tiara
begitu terkejut mendengar kata-kata lelaki tua itu!
-Bersambung-
Author: Anfransen Wijaya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau Anda puas dengan ceritanya. Tolong di klik ya Iklan (Ad) di sebelah kanan dan bawah. Terima Kasih ^-^
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment